I See a Thunder

00:26

I see a thunder
Fandom : Dracula Untold
Pair : vlad / ingeras
Disclaimer: I own nothing. I made no profit from this fiction.
by : momo 
akhirnya mereka mendapatkan sebuah tempat tinggal dipinggir kota. ini semua berkat beberapa kenalan Vlad.rumah itu besar, terlalu besar untuk dihuni oleh 2 orang. Ingeras langsung memilih sebuah kamar di lantai 2. kamar itu mempunyai jendela besar, ingeras bisa melihat keindahan pegunungan yang mengelilingi kota itu. setiap hari ia harus menerima kalau vlad harus pergi pada malam hari untuk mengerjakam sesuatu. dan ketika pagi Vlad akan beristirahat sedangkan Ingeras akan menemaninya, atau ia akan menghabiskan waktunya di perpustakaan. ketika semua buku itu sudah habis ia baca Vlad akan membawakan beberapa buku baru dari kota. Setiap malam sebelum vlad pergi, vlad selalu membacakan dongeng pengantar tidur atau cerita mengenai hari itu, yang penting menghabiskan waktu bersama ingeras hingga ia tertidur dan vlad akan tenang meninggalkan Ingeras.
suatu ketika malam itu Hujan sangat lebat, dan Vlad tidak bisa pergi ke kota. kilat berlomba memancarkan sinar sekejapnya. seperti pisau yang tengah membelah langit biasanya anak seumur ingeras akan menangis ketakutan dan bersembunyi didalam selimutnya namun tidak untuk ingeras.
ia duduk bersila didepan jendela kamarnya dan menumpu dagunya pada telapak tangannya. matanya memandang kilatan kilatan itu, ia mulai berpikir bagaimana sesuatu yang sering membuat takut banyak orang bisa sangat indah dimatanya.
"ingeras.." sebuah suara bariton menyapanya dengan lembut. Ingeras menoleh keasal suara itu , papanya tengah berdiri didepan pintu kamarnya sembari melempar senyum.
"papa..? papa tidak ke kota?"
vlad menghampiri anaknya lalu ikut duduk disampingnya.
"hari hujan .. bagaimana papa bisa pergi. dan mengapa kamu belum tidur?"
"umm.. aku tidak mengantuk. lagipula mereka sangat indah." ucap ingeras sambil menunjuk kilat itu.
"indah ? bukannya gemuruhnya itu menyeramkan. dan bentukny, seperti luka"
" tidak kok. mereka itu indah. tapi aku tidak tahuw kenapa orang orang takut dengan mereka. "
"itu karena kilat akan menyakitimu ketika kilat menyambar tubuhmu"
"begitukah? kasihan ya pa.. mereka tidak punya teman dong?"
Vlad tercenung, entah kenapa ia merasa dirinya bernasib sama seperti kilat kilat itu.
"tentu saja mereka punya .. nak. hujam dan awan."
" iyaya.. hehehe. tapi aku suka dengan mereka. "
vlad tersenyum lalu mencium kepala ingeras.
"kamu memang anak yang baik. papa selalu menyayangimu."
"aku juga sayang papa. hehehe"
" dan anak baik .. harus tidur sekarang. ayo.. biar papa bacakan cerita yang kemarin." Ingeras berteriak girang dan langsung pergi ketempat tidurnya.
"setelah bacakan cerita. maukah papa tidur disini? sekali saja."
Vlad mengangguk sambil tersenyum.
dan malam itu tidak ada yang menyeramkan bagi mereka.kilatan itu bagai lulaby untuk Vlad maupun Ingeras.
Ingeras tertidur berbantalkan tangan vlad. ia menggenggam baju vlad dan tertidur dengan pulas.
"G'night .. sunshine" kening itu vlad kecup dengan sayang.

You Might Also Like

0 comments