coretan 00Q part 5
20:54
Disclaimer: I own nothing. I made no profit from this fiction.
James Bond © Ian fleming
terkadang joey bertanya-tanya "da.. fathel .. pulang ?? " kapan father-nya akan pulang , aku hanya menjawab "besok father akan pulang nak.. yang sabar ya.. father-mu sedang menangkap orang-orang jahat" dan Joey akan ber-waa dengan sangat antusias, menantikan kepulangan father-nya adalah hal yang paling disukai Joey. ketika tahu bahwa father-nya akan pulang Joey akan mengajakku untuk membuatkan makanan kesukaan james. ahaha padahal umurnya baru 2 tahun tapi dia sudah sangat pintar seperti ini.
James's POV
Skyfall © Sam Mendes
Skyfall © Eon Productions
note : sebelum baca disarankan XD kalian sambil dengerin lagu a great big world yang already home
already home
You say love is what you put into it
You say that I'm losing my will
Don't you know that you're all that I think about
You make up a half of the whole
Q's POV
kehidupanku dan James saat ini benar-benar bahagia dan sangat lengkap, sepertinya waktu berjalan dengan sangat cepat, hingga aku tidak merasakan bahwa joey kami telah berumur 2 tahun saat ini. meskipun Joey adalah anak angkat kami, Joey benar-benar seperti copi-an James dan aku . rambut Joey yang bergelombang acak-acakan berwarna hitam mirip denganku, sedangkan matanya yang biru mirip seperti mata James.
karena saat ini ada Joey, aku memutuskan untuk membawa pekerjaanku kerumah, dan terkadang aku juga harus membawa Joey ke Q branch, dan untungnya para minions sangat "ramah sekali" terhadap Joey.
James juga sangat mencintai Joey, saat aku melihat mereka bermain aku benar-benar tidak percaya apa semua ini benar-benar nyata? saat hari libur, kami akan menghabiskan waktu kami untuk berleha-leha dirumah menonton ffilm atau hanya bermain satu hari bersama Joey di luar rumah. namun satu hal yang tidak bisa James elak adalah pekerjaannya sebagai agent lapangan membuatnya jarang menghabiskan waktu bersama aku dan joey.
terkadang joey bertanya-tanya "da.. fathel .. pulang ?? " kapan father-nya akan pulang , aku hanya menjawab "besok father akan pulang nak.. yang sabar ya.. father-mu sedang menangkap orang-orang jahat" dan Joey akan ber-waa dengan sangat antusias, menantikan kepulangan father-nya adalah hal yang paling disukai Joey. ketika tahu bahwa father-nya akan pulang Joey akan mengajakku untuk membuatkan makanan kesukaan james. ahaha padahal umurnya baru 2 tahun tapi dia sudah sangat pintar seperti ini.
You say that it's hard to commit to it
You say that it's hard standing still
Don't you know that I spend all my nights
Counting backwards the days 'til I'm home
aku membuka jendela kamar hotelku, dan seketika udara pagi istanbul menyapaku dengan lembut. sudah 1 minggu aku berada di Istanbul, untuk mengurus suatu hal.
"morning sweetheart ..."ujarku pada Q diseberang sana, ketukan jari Q terdengar jelas dari earpiece-ku.
"G'morning double'O seven .. sleep well?" tanyanya, lalu tiba-tiba "itu fathel ya...daddy?" aku tersenyum mendengar suara itu , lalu Q membalas pertanyaan itu "iya nak.. fathermu sedang bekerja .. " aku bisa memastikan bahwa saat ini ia sedang tersenyum saat berkata seperti itu.
"bagaimana keadaan kalian, honey?" tanyaku
"we are alright .. double'o seven"
"ow.. C'mon honey...don't be like that..," tersnyum jahil, aku melangkahkan kakiku ke lemari dan mengambil kemeja hitam disana.
"seharusnya kami yang mengkhawatirkanmu james..., apa kau tidak apa-apa ?" tanyanya lagi. lalu joey meng-interupsi dengan pertanyaan-pertanyaan polosnya bertubi-tubi . "da... fathel kan? fathel? pulang.. kapan?? da ..joey mau bicala ama fathel"
"sshh.. sweety ... daddy sedang bicara dengan father-mu okay..? nanti joey boleh bicara dengan father .." aku tertawa renyah mendengar desah kecewa joey diseberang sana, ohh aku merindukan mereka.
"ya... i'm alright ..asalkan kau tetap berbicara denganku melalui earpiece ini."
"james.. you know i always here.. watching you.."
"yeah i know it... sorry.."
"james... it's alright ... ini adalah resiko yang harus kita ambil."
aku terdiam. ya ini resiko yang harus kami ambil, oh tidak ini adalah resiko yang harus aku ambil setiap aku meninggalkan mereka berdua untuk pergi menjalankan misi. kau tidak bisa menjaga orang-orang yang kau cintai secara penuh, melihat anakmu tumbuh berkembang, berjalan-jalan bersama mereka ketika ada waktu luang. tidak bisa berada terus disamping pasanganmu untuk merawat anakmu yang masih kecil,seperti saat anakmu sedang sakit dan kau berada jauh dari rumah, baku tembak dengan teroris-teroris menjengkelkan itu.
flashback -
saat itu aku berada di russia.setelah membunuh boss salah satu jaringan obat terlarang russia, anak buah orang itu terus memembak ke arahku, aku berlindung dibalik tembok, mengisi ulang peluru-peluru pada pistolku lalu kembali menembaki mereka satu persatu.
"Q... i need an exit door.."
"pintu keluar berada di ujung lorong sebelah kanan." aku terkejut karena yang menjawabku bukanlah suara Q melainkan suara R.
"R .. where's Q ???" tanyaku masih menembaki orang orang brengsek itu dengan membabi buta.
"double 'O seven.. there's no time right now.."
"WHERE IS MY Q ? " aku menekan tiap kata yang kuucapkan, pasti ada sesatu yang tidak beres dengan Joey, karena Q tidak akan pernah meninggalkan pekerjaannya untuk alasan apapun kecuali jika itu benar-benar sangat penting.
aku berlari kearah pintu keluar yang tadi diucapkan R, dan saat aku sudah berada jauh dari tempat itu aku mencari tempat yang lebih kondusif untuk berkomunikasi dengan R. kuputuskan untuk masuk kedalam sebuah cafe.
"R.. answer me.. where's Q" tanyaku, R menghela nafas berat. "james, Joey mengalami demam tinggi tadi malam , Q membawa Joey ke rumah sakit pagi ini" aku tertegun, joey sakit... oh god.. apa yang harus kulakukan saat ini, apa joey saat ini baik baik saja, apaQ baik baik saja. oh seharusnya aku berada disampingnya saat ini.
"R.. apa Joey baik-baik saja saat ini? apa Q saat ini baik baik juga ? R tolong sambungkan panggilanku ke Q"
"tapi kau harus tetap tenang james, aku tidak ingin Q membunuhku .. karena kau terdengar panik." R mewanti-wantiku,
"ya cepatlah.. sambungkan !! " sesudah aku berkata seperti itu R langsung menyambungkan panggilanku pada Q.
"hallo... " saat mendengar suaranya aku sangat lega, " Love.... my love.. apa kau tidak apa-apa? apa joey tidak apa-apa? "
terdengar helaan nafas lelah dari sebrang sana.
"james i'm alright .. but Joey..." ada jeda sedkit diantara kalimat Q "kemarin Joey sangat rewel, aku..aku mencoba menenangkannya ter..ternyata suhu tubuhnya sangat tinggi. kemarin aku sangat .. aku sangat takut James.."suaranya bergetar saat ini. oh andaikan aku disana.. Q i'm so sorry.
"ssshh.. love.. tenanglah love..aku akan mengambil penerbangan pertama besok aku akan segera pulang... jadi tenangkan dirimu okay ? dan bagaimana keadaan joey saat ini?"
"ia sedang tertidur James,panasnya sudah agak turun" aku bertambah lega saat Q berkata seperti itu. i wish i were there Q...
"i wish i were there love..." ucapku
"i wish you were here too..james.. but it's our job and your job this is our risk."
end of flashback~
"fathel ..fathel.. joey..kangen.." suara cempreng imut itu membangunkanku dari lamunan.aku tersenyum "hei son.. apa kau baik-baik saja?" tanyaku
"ya..joey baik.. fathel..baik baik ja kan? fathel pulang kapan?"
"joey.. jangan bertanya seperti itu pada father." ujar Q
"it's okay Love..secepat yang father bisa son... father janji akan cepat pulang..."
"tuh.. da.. kata fathel .. tidak apa..eh benalkah???? fathel fathel... apa boleh joey minta cecuatu ?"
"anything son.. Joey ingin apa, mainan baru?"
"ehehe.. no fathel. mainan joey dah banyak.."
aku mengernyit bingung "lalu apa nak?"
"jangan pulang luka-luka ya fathel.. kalo fathel luka-luka nanti joey cama daddy cedih.." lagi-lagi aku tertawa renyah. "ahahaha joey- joey.. father tidak akan terluka son.. asalkan kau menjaga daddy-mu dengan baik"
"joey..dah jaga daddy kok fathel.. kalau daddy nangis.. joey celalu kacih pelmen dali fathel"
"joey honey .. sudah dulu ya.. ngobrol sama father.. father harus kerja nak" aku tersnyum 5 jari mendengar interupsi Q.
"yaa..daddy.. joey macih kangen fathel..."
"oh love...aku juga masih rindu dengan joey" godaku. "james.. kau harus bertugas sekarang.."
"alright..alright.. son ikuti kata daddy-mu nak.. dan jangan nakal okay?"
"kay, fathel..bye fathel..muach wove you.."
"bye son..love you too"
end of James POV
Joey kembali bermain dengan mainannya di sudut ruang kerja Q,Q kembali berkutat dengan komputernya.
"double O seven, jam 11 siang nanti tuan alamudin akan mengadakan pertemuan di gendung xxxx ..."
"yeah .. aku tahu.. sebentar lagi aku akan kesana.."
"be careful bond.. your son wait you in here..."
"oh..don't forget about his lover too.. Q .. wait for me..,kay?"
"you know i always waiting you in here..old bastard" james tertawa mendegar cacian manis Q.
"alrigh.t..alright.. i love you my queen.." rona merah mewarnai kedua pipi Q karena mendengar ucapan James.
"i love you too.. my lovely old bastard.. jangan membuat kekacauan besar..dear"
"yes sir... for you..."
"morning sweetheart ..."ujarku pada Q diseberang sana, ketukan jari Q terdengar jelas dari earpiece-ku.
"G'morning double'O seven .. sleep well?" tanyanya, lalu tiba-tiba "itu fathel ya...daddy?" aku tersenyum mendengar suara itu , lalu Q membalas pertanyaan itu "iya nak.. fathermu sedang bekerja .. " aku bisa memastikan bahwa saat ini ia sedang tersenyum saat berkata seperti itu.
"bagaimana keadaan kalian, honey?" tanyaku
"we are alright .. double'o seven"
"ow.. C'mon honey...don't be like that..," tersnyum jahil, aku melangkahkan kakiku ke lemari dan mengambil kemeja hitam disana.
"seharusnya kami yang mengkhawatirkanmu james..., apa kau tidak apa-apa ?" tanyanya lagi. lalu joey meng-interupsi dengan pertanyaan-pertanyaan polosnya bertubi-tubi . "da... fathel kan? fathel? pulang.. kapan?? da ..joey mau bicala ama fathel"
"sshh.. sweety ... daddy sedang bicara dengan father-mu okay..? nanti joey boleh bicara dengan father .." aku tertawa renyah mendengar desah kecewa joey diseberang sana, ohh aku merindukan mereka.
"ya... i'm alright ..asalkan kau tetap berbicara denganku melalui earpiece ini."
"james.. you know i always here.. watching you.."
"yeah i know it... sorry.."
"james... it's alright ... ini adalah resiko yang harus kita ambil."
aku terdiam. ya ini resiko yang harus kami ambil, oh tidak ini adalah resiko yang harus aku ambil setiap aku meninggalkan mereka berdua untuk pergi menjalankan misi. kau tidak bisa menjaga orang-orang yang kau cintai secara penuh, melihat anakmu tumbuh berkembang, berjalan-jalan bersama mereka ketika ada waktu luang. tidak bisa berada terus disamping pasanganmu untuk merawat anakmu yang masih kecil,seperti saat anakmu sedang sakit dan kau berada jauh dari rumah, baku tembak dengan teroris-teroris menjengkelkan itu.
If only new york wasn't so far away
I promise the city won't get in our way
When you're scared and alone,
Just know that I'm already home
flashback -
saat itu aku berada di russia.setelah membunuh boss salah satu jaringan obat terlarang russia, anak buah orang itu terus memembak ke arahku, aku berlindung dibalik tembok, mengisi ulang peluru-peluru pada pistolku lalu kembali menembaki mereka satu persatu.
"Q... i need an exit door.."
"pintu keluar berada di ujung lorong sebelah kanan." aku terkejut karena yang menjawabku bukanlah suara Q melainkan suara R.
"R .. where's Q ???" tanyaku masih menembaki orang orang brengsek itu dengan membabi buta.
"double 'O seven.. there's no time right now.."
"WHERE IS MY Q ? " aku menekan tiap kata yang kuucapkan, pasti ada sesatu yang tidak beres dengan Joey, karena Q tidak akan pernah meninggalkan pekerjaannya untuk alasan apapun kecuali jika itu benar-benar sangat penting.
aku berlari kearah pintu keluar yang tadi diucapkan R, dan saat aku sudah berada jauh dari tempat itu aku mencari tempat yang lebih kondusif untuk berkomunikasi dengan R. kuputuskan untuk masuk kedalam sebuah cafe.
"R.. answer me.. where's Q" tanyaku, R menghela nafas berat. "james, Joey mengalami demam tinggi tadi malam , Q membawa Joey ke rumah sakit pagi ini" aku tertegun, joey sakit... oh god.. apa yang harus kulakukan saat ini, apa joey saat ini baik baik saja, apaQ baik baik saja. oh seharusnya aku berada disampingnya saat ini.
"R.. apa Joey baik-baik saja saat ini? apa Q saat ini baik baik juga ? R tolong sambungkan panggilanku ke Q"
"tapi kau harus tetap tenang james, aku tidak ingin Q membunuhku .. karena kau terdengar panik." R mewanti-wantiku,
"ya cepatlah.. sambungkan !! " sesudah aku berkata seperti itu R langsung menyambungkan panggilanku pada Q.
"hallo... " saat mendengar suaranya aku sangat lega, " Love.... my love.. apa kau tidak apa-apa? apa joey tidak apa-apa? "
terdengar helaan nafas lelah dari sebrang sana.
"james i'm alright .. but Joey..." ada jeda sedkit diantara kalimat Q "kemarin Joey sangat rewel, aku..aku mencoba menenangkannya ter..ternyata suhu tubuhnya sangat tinggi. kemarin aku sangat .. aku sangat takut James.."suaranya bergetar saat ini. oh andaikan aku disana.. Q i'm so sorry.
"ssshh.. love.. tenanglah love..aku akan mengambil penerbangan pertama besok aku akan segera pulang... jadi tenangkan dirimu okay ? dan bagaimana keadaan joey saat ini?"
"ia sedang tertidur James,panasnya sudah agak turun" aku bertambah lega saat Q berkata seperti itu. i wish i were there Q...
"i wish i were there love..." ucapku
"i wish you were here too..james.. but it's our job and your job this is our risk."
end of flashback~
I say that we're right in the heart of it
A love only we understand
I will bend every light in this city
And make sure they're shining on you
"ya..joey baik.. fathel..baik baik ja kan? fathel pulang kapan?"
"joey.. jangan bertanya seperti itu pada father." ujar Q
"it's okay Love..secepat yang father bisa son... father janji akan cepat pulang..."
"tuh.. da.. kata fathel .. tidak apa..eh benalkah???? fathel fathel... apa boleh joey minta cecuatu ?"
"anything son.. Joey ingin apa, mainan baru?"
"ehehe.. no fathel. mainan joey dah banyak.."
aku mengernyit bingung "lalu apa nak?"
"jangan pulang luka-luka ya fathel.. kalo fathel luka-luka nanti joey cama daddy cedih.." lagi-lagi aku tertawa renyah. "ahahaha joey- joey.. father tidak akan terluka son.. asalkan kau menjaga daddy-mu dengan baik"
"joey..dah jaga daddy kok fathel.. kalau daddy nangis.. joey celalu kacih pelmen dali fathel"
"joey honey .. sudah dulu ya.. ngobrol sama father.. father harus kerja nak" aku tersnyum 5 jari mendengar interupsi Q.
"yaa..daddy.. joey macih kangen fathel..."
"oh love...aku juga masih rindu dengan joey" godaku. "james.. kau harus bertugas sekarang.."
"alright..alright.. son ikuti kata daddy-mu nak.. dan jangan nakal okay?"
"kay, fathel..bye fathel..muach wove you.."
"bye son..love you too"
end of James POV
When life takes its own course
Sometimes we just don't get to choose
I'd rather be there next to you
Promise you'll wait for me, wait for me
Wait 'til I'm home
Joey kembali bermain dengan mainannya di sudut ruang kerja Q,Q kembali berkutat dengan komputernya.
"double O seven, jam 11 siang nanti tuan alamudin akan mengadakan pertemuan di gendung xxxx ..."
"yeah .. aku tahu.. sebentar lagi aku akan kesana.."
"be careful bond.. your son wait you in here..."
"oh..don't forget about his lover too.. Q .. wait for me..,kay?"
"you know i always waiting you in here..old bastard" james tertawa mendegar cacian manis Q.
"alrigh.t..alright.. i love you my queen.." rona merah mewarnai kedua pipi Q karena mendengar ucapan James.
"i love you too.. my lovely old bastard.. jangan membuat kekacauan besar..dear"
"yes sir... for you..."
All I have is this feeling inside of me
The only thing I've ever known
If only New York wasn't so far away
I promise the city won't get in our way
When you're scared and alone,
Just know that I'm already home
Promise you'll wait for me, wait for me
Wait 'til I'm home

0 comments